Senin, 11 Mei 2015

Orpala Kadipa, Sejarah Pencinta Alam Indonesia


ORPALA KADIPA, Tak bisa dipungkiri, istilah Pecinta Alam kini sudah akrab di kalangan mahasiswa maupun umum. Sebnarnya istilah tersebut telah ada ketika kelompok-kelompok yang bergerak di bidang lingkungan hidup dan konservasi alam mulai tumbuh.

Sejarah kelompok Pecinta Alam, terutama yang ada kaitannya dengan upaya pelestarian alam, mulai tercatat pada tahun 1912, terbentuknya De Nederlandsh Indische Vereneging Tot Natuur Rescherming. Keterlibatan Pemerintah Hindia Belanda mulai secara konkret dimulai pada tahun 1937, dengan terbentuknya Bescherming Afdeling Van’t Land Plantetuin. Sejak saat itu kegiatan kepecintaalaman mulai berkembang di Indonesia, meski pemahamanannya tidak seperti yang tumbuh sekarang, yang mana Soe Hok Gie sebagai pelopor utama.

Awal Tahun 1960-an, kegiatan yang berorientasi pada pelestarian alam mendapatkan pengaruh yang cukup besar dari kegiatan kepanduan (scouting).
Pandu, yang kini dikenal dengan nama Pramuka, berkembang pesat sejak tahun 1940-an, dan memang jenis kegiatan yang sering dilakukannya yakni kegiatan olahraga, rekreasi, petualangan, membaca jejak dan ketrampilan lainnya.

Harus diakui, kini kegiatan kepecintaalaman bertambah muatannya dengan jenis-jenis kegiatan petualangan karena adanya pengaruh dari kepanduan. Istilah “Pecinta Alam” pertama kali diperkenalkan Mapala Universitas Indonesia pada tahun 1975.

Berulang kali berganti nama, pada akhirnya mereka menamakan  kelompoknya Mapala UI, Soe Hok Gie adalah sosok yang paling berperan akan lahirnya Pecinta Alam di Indonesia. Lantas era 1980-an, perkembangan kelompok-kelompok Pecinta Alam semakin pesat di seluruh tanah air, sampai sekarang ini. (bersambung)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan dilihat, tapi silahkan berkomentar. Terimakasih, Salam Lestari..