ORPALA KADIPA, Tentu
secara umum, hampir semua kalangan telah mengetahui, keciatan Pecinta Alam
termasuk dalam kegiatan yang mempunyai resiko tinggi (high risk activity).
Kegiatannya pun lebih sering dilakukan di alam bebas (outdoor activity).
Sebagian besar kelompok Pecinta Alam memiliki kegiatan pokok dalam bidang
kegiatan alam bebas seperti pendakian gunung, pemanjatan tebing, penelusuran
gua, jelajah hutan, penelusuran sungai, penyusuran pantai, dan arung jeram.
Kegiatan-kegiatan
tersebut didukung dengan pengetahuan dan kegiatan penunjang seperti pengetahuan
tentang orientasi medan (navigasi), pengetahuan survival, ketrampilan
tali-temali, pengepakan peralatan, penguasaan PPPK, dan pengetahuan sekaligus
ketrampilan mengenai SAR.
Sebagai materi atau teori
penunjang, maka akan banyak membantu, sangat diperlukan kemampuan tersebut guna
menghindari atau mengurangi risiko yang sangat mungkin terjadi.
Di samping itu, Pecinta
Alam wajib didukung dengan pengetahuan dan kegiatan dalam bidang lingkungan
hidup seperti konservasi alam, penghijaun, bersih lingkungan, dan sebagainya.
Tak hanya itu, Kegiatan Pecinta
Alam seyohgiannya bermanfaat bagi masyarakat seperti bakti sosial, penelitian
sosial, penyuluhan, dan sebagainya. Terakhir adalah kegiatan yang bersifat
organisatoris seperti manajemen organisasi, regenerasi keanggotaan, kaderisasi
anggota, pengembangan SDM bagi anggota, dan seterusnya.
Tentu sudah sangat jelas,
Pecinta Alam menjadi kegiatan positif, memiliki arti serta peran yang sangat
bermanfaat bagi pengembangan pribadi, orang lain dan masyarakat.
1.Take nothing, but
pictures [jangan ambil sesuatu kecuali gambar]
2.Kill nothing, but times
[jangan bunuh sesuatu kecuali waktu]
3.Leave nothing, but
foot-print [jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak kaki] dan senantiasa,
(bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan dilihat, tapi silahkan berkomentar. Terimakasih, Salam Lestari..